Meskipun era digital terus berkembang pesat, akses internet di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) Indonesia masih belum merata. Namun, kini pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mempercepat pemerataan digital lewat peluncuran Satelit Republik Indonesia atau SATRIA-1, yang juga dikenal sebagai “tol langit Indonesia.”
Satelit SATRIA-1: Solusi Akses Internet Daerah 3T
Sebagai solusi inovatif, SATRIA-1 hadir untuk memperluas akses internet di wilayah terpencil, yang sebelumnya sulit dijangkau jaringan fiber atau BTS konvensional. Satelit ini mampu menyediakan kecepatan internet hingga 4 Mbps, cukup untuk menunjang layanan publik dasar seperti pendidikan daring, layanan kesehatan digital, dan administrasi pemerintahan desa.
Tol Langit Indonesia Fokus ke Titik Layanan Publik
Menariknya, implementasi tol langit ini tidak dilakukan secara acak. Komdigi memprioritaskan pemasangan ground segment di lokasi vital seperti:
- Sekolah dan madrasah
- Puskesmas dan klinik
- Kantor desa dan kecamatan
- Pos TNI dan Polri
Dengan strategi ini, manfaat konektivitas bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.
Kolaborasi untuk Menghapus Blank Spot
Selain memanfaatkan teknologi satelit, Komdigi juga menggandeng operator seluler untuk memperluas jaringan BTS di luar daerah 3T. Pendekatan kombinasi ini penting untuk mempercepat target Indonesia merdeka sinyal, sekaligus menghapus area blank spot secara bertahap.
Pemerataan Digital Indonesia Bukan Lagi Mimpi
Dengan langkah strategis ini, pemerataan akses internet Indonesia makin nyata. Tidak hanya kota besar, kini masyarakat di pelosok pun bisa merasakan manfaat digitalisasi—mulai dari e-learning hingga layanan publik daring.
Artikel lainnya:
https://telkomaterial.co.id/3-juta-ancaman-siber-menargetkan-indonesia-saatnya-tingkatkan-keamanan-digital/
Source:
detik.com